Warung internet (warnet)/internet cafe/cyber cafe adalah sebuah
tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet dengan sistem
berbagi koneksi (shared connection) oleh lebih dari satu perangkat
akses (PC) sehingga pengguna bisa mengakses internet dengan biaya yang
lebih murah.
Hal yang harus diperhatian ketika sebelum memulai usaha warnet:
1. Biaya Listrik
Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet
tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di
analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Sebagai contoh kasus
kita coba menghitung berapa besar daya listrik yang diperlukan oleh
warnet dengan konfigurasi berikut:
* PC : 11 unit @ 200 watt
* Monitor: 11 unit CRT 15″ @ 90 watt
* Printer: 1 unit inkjet @ 40 watt
* Scanner: 1 unit @45watt
* Lampu indoor: 4 buah TL @ 25watt
* Lampu outdoor: 2 buah TL @ 50watt
* AC: 2 buah @ 1,5 PK ( 1 pk = 746 watt, 1,5 pk = 1119 )
* Cooler: 1 unit @ 90 watt
Total kebutuhan daya adalah:
* PC = 11 x 200 = 2200 watt
* Monitor = 11 x 90 = 990 watt
* Printer = 1 x 40 = 40 watt
* Scanner = 1 x 45 = 45 watt
* Lampu indoor = 4 x 25 = 100 watt
* Lampu outdoor = 2 x 50 = 100 watt
* AC = 2 x 1119 = 2238 watt
* Cooler = 1 x 90 = 90 watt
* Total kebutuhan daya = 5803 watt
Dilihat dari paparan di atas maka daya listrik terpasang yang
disarankan adalah minimal 6600 watt. Biaya listrik untuk daya sebesar
itu biasanya berada di kisaran Rp 900.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan.
Banyak cara (yang halal) untuk menurunkan pemakaian daya listrik.
Misalnya: menggunakan monitor LCD, mematikan pc/monitor yang tidak
digunakan, mengatur suhu AC pada suhu yang tidak terlalu dingin ( 22 –
25 derajat celcius ).
2. Biaya koneksi per bulan.
Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada
lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dll. Keterangan mengenai hal
ini bisa dibaca di warnetpedia . Saran saya, tentukan dulu kebutuhan
bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat
dari situs-situs ISP di Indonesia.
3. Apakah usaha warnet bisa bertahan hingga 5 tahun ke depan?
Tentu bisa. Yang menentukan adalah kemampuan manajemen warnet tersebut
apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus
dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma warnet tetangganya.
ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang
bersaingan langsung dengan warnet. PC/Notebook murah juga saingan
warnet. Kombinasi antara PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah
atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata bagi keberadaan Warnet.
Karena itu, warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya
dengan tepat jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.
4. Mana lebih menguntungkan Warnet atau game online?
Pertanyaan ini sulit dijawab tanpa adanya data akurat. Pengalaman setiap
orang bisa berbeda tetapi kita bisa menganalisanya sebagai berikut:
Warnet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi game center.
Dari sisi harga, Warnet umumnya di atas game center yang justru
membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Namun, secara kasat
mata, game center lebih ramai dari Warnet. Beberapa warnet juga
menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka. Saya kira
inilah jalan tengah terbaik dengan catatan bahwa pengguna game dan
warnet dipisahkan mengingat karakter keduanya sangat berbeda.
5. Tingkat Okupansi.
Tingkat okupansi yang umum adalah 7 – 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet
itu terhitung sepi. Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung
ramai (sekali). Jarang sekali ada warnet yang memiliki tingkat okupansi
di atas 9 jam.
Perencanaan dan Studi Usaha
Perencanaan dan studi lapangan selalu diperlukan setiap kali kita ingin
menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah
usaha, perencanaan dan studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal
yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada
perencanaan dan studi lapangan. Warnet, adalah sebuah usaha yang
terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga
pengelolaan warnet ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku
usaha warnet.
Studi Lapangan
Yang mana duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan
supaya yang dilakukan adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi.
Kita harus menentukan kriteria sebuah lokasi yang memenuhi syarat
sebagai tempat yang sesuai untuk mendirikan sebuah warnet. mis:
1. Carilah lokasi yang mudah diakses oleh calon pelanggan anda.
Lokasi yang dilewati kendaraan umum atau tidak jauh dari akses kendaraan
umum.
2. Perhatikan di sekitar lokasi tersebut apakah terdapat komplek
pemukiman penduduk, sekolah/universitas, Bank, Perkantoran, mini market.
Kemampuan ekonomi adalah faktor yang menentukan. Sebuah lokasi yang
terdapat faktor-faktor yang disebutkan di atas menunjukkan potensi
sebuah lokasi untuk mendirikan warnet.
3. Tersedia tempat parkir minimal bagi mereka yang menggunakan kendaraan
sepeda motor. Jika tersedia tempat untuk parkir mobil akan lebih bagus.
4. Bagaimana kondisi lokasi ketika malam hari? Apakah cukup terang?
Ingatlah bahwa warnet umumnya beroperasi hingga malam hari, lokasi yang
gelap akan membuat warnet anda tidak menarik dikunjungi.
5. Cobalah mencari informasi tentang kondisi keamanan lokasi tersebut,
jika tingkat keamanan lokasi tersebut rendah kemungkinan anda perlu
biaya tambahan untuk faktor keamanan dan biaya asuransi.
Bagaimana jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika
sudah banyak warnet di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi
lain. Kecuali warnet yang anda dirikan memiliki sebuah keunggulan
dibanding warnet lain, maka mendirikan sebuah warnet di lokasi dimana
sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga berderet-deret warnet semua)
cenderung akan memancing persaingan yang tidak sehat.
Jika lokasi ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan dengan melakukan perencanaan usaha.
Perencanaan Usaha / Business Plan
Apa saja yang perlu direncanakan? Jawaban sederhana: semua
Jangan melakukan apapun tanpa perencanaan yang baik. Supaya bisa
merencanakan dengan baik, maka harus ada studi lapangan yang cukup.
Setelah studi lapangan selesai dan sudah terbayang model usaha yang
sesuai, maka rencanakanlah besar investasi yang diperlukan, jangka waktu
investasi akan kembali, perkiraan besar keuntungan, biaya operasional,
tenaga kerja, hingga model promosi. Semuanya harus dengan perencanaan
terlebih dahulu.
Rumusan umum dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana
menghitung biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), prediksi
penghasilan kotor(bruto) dan bersih (netto), Waktu Titik Impas Investasi
(Break Even Point) . Misalkan titik impas direncanakan adalah 2 tahun
(=24 bulan) , maka rumusannya adalah sbb:
Bruto – (Opex + (capex/24)) = Netto
disini
* Bruto = penghasilan kotor selama 24 bulan
* Opex = biaya operasional bulanan (rata-rata)
* capex = biaya investasi
* netto = penghasilan bersih.
Ini adalah rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang
lebih rumit kita bisa melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR
(investment return ratio) untuk mengetahui apakah investasi yang kita
lakukan termasuk yang menguntungkan atau tidak. Sebuah perhitungan yang
rumit sudah memasukkan faktor-faktor seperti bunga bank, depresiasi dan
inflasi. Perhitungan yang rumit ini dianjurkan jika investasi yang
dilakukan sudah bernilai besar dan melibatkan pihak bank.
Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan dalam melakukan perencanaan
usaha, yaitu berdasarkan nilai investasi atau berdasarkan kapasitas
usaha yang diinginkan. Berdasarkan nilai investasi biasanya dilakukan
jika modal yang tersedia sudah dipatok pada nilai tertentu. Mis: si A
memiliki uang senilai Rp 70 juta dan dia ingin membuat warnet
berdasarkan uang yang dimilikinya. Sedang berdasarkan kapasitas, si A
merencanakan untuk membuat warnet dengan kapasitas 20 PC di sebuah
lokasi yang sesuai dengan keinginannya. Kedua cara ini sah-sah saja
digunakan tergantung modal ataupun keinginan anda. Tentu saja, sesuaikan
rencana dengan konsep dan pasar yang dituju.
Tabel Perhitungan investasi dan biaya operasional
Ini adalah bagian yang menarik dalam panduan ini. Banyak sekali yang
bertanya soal bagaimana menghitung investasi dan biaya operasional
sebuah warnet. Dalam banyak hal, setiap lokasi memiliki keunikan
tersendiri dalam perhitungan investasi dan operasional. Anda masih harus
menyesuaikan lagi nilai-nilai yang dituliskan disini dengan kondisi di
daerah anda.
Dibawah ini adalah contoh tabel investasi:
No Item Qty unit Harga Total
1 Sewa Tempat 3 tahun Rp10,000,000.00 $30,000,000.00
2 Meja Client 10 Buah Rp350,000.00 Rp3,500,000.00
3 Kursi Client 10 Buah Rp200,000.00 Rp2,000,000.00
4 Kursi extra 10 Buah Rp80,000.00 Rp800,000.00
5 Meja Kasir 1 Buah Rp700,000.00 Rp700,000.00
6 Kursi Kasir 1 Buah Rp200,000.00 Rp200,000.00
7 PC Client 10 unit Rp4,999,000.00 Rp49,990,000.00
8 PC Billing 1 unit Rp4,999,000.00 Rp4,999,000.00
9 Printer Billing 1 Buah Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00
10 Printer Client 1 Buah Rp2,000,000.00 Rp2,000,000.00
11 Scanner 1 Buah Rp600,000.00 Rp600,000.00
12 LAN (perangkat + Instalasi) 1 unit Rp4,000,000.00 Rp4,000,000.00
13 Modem ADSL 1 unit Rp1,500,000.00 Rp1,500,000.00
14 Interior 1 unit Rp5,000,000.00 Rp5,000,000.00
15 Kelistrikan 1 unit Rp3,000,000.00 Rp3,000,000.00
16 Legal Formal (Ijin,bdn hukum) 1 unit Rp2,000,000.00 Rp2,000,000.00
Total Investasi Rp 111.789.000,00
Tabel Biaya Investasi
Tabel investasi ini adalah contoh investasi untuk sebuah warnet
dengan 10 client + 1 Billing. Kondisinya bisa berbeda untuk setiap
daerah, karena itu sesuaikan kuantitas dan kualitas tabel sesuai dengan
kondisi yang anda hadapi.
Untuk biaya operasional, contohnya adalah sbb:
No Item Qty unit Harga Total
1 ISP 1 unit Rp1,750,000.00 $1,750,000.00
2 SDM 3 orang Rp800,000.00 Rp2,400,000.00
3 PLN 1 unit Rp1,250,000.00 Rp1,250,000.00
4 Perawatan 1 unit Rp150,000.00 Rp150,000.00
5 Telepon 1 unit Rp100,000.00 Rp100,000.00
6 ATK 1 unit Rp200,000.00 Rp200,000.00
7 Amortisasi 1 unit Rp3,105,250.00 Rp3,105,250.00
8 Promosi 1 unit Rp200,000.00 Rp200,000.00
Biaya Operasional Rp9.155.250,00
Tabel Biaya Operasional
Perhatikan tabel di atas, pada baris no. 7 ada biaya Amortisasi.
Biaya amortisasi adalah angka yang dihasilkan dari membagi total
investasi dengan lama (bulan) pengembalian modal. dalam contoh di atas,
amortisasi dihitung dengan membagi Rp 111.789.000,- dengan 36 bulan
(masa kontrak 3 tahun) sehingga memunculkan angka Rp 3,105,250/bulan.
Biaya Operasional riilnya adalah: Rp 9.155.250 – Rp 3.105.250 = Rp
6.050.000
Artinya, batas paling bawah/minimum penghasilan bulanan warnet
tersebut adalah Rp 6.050.000, namun minimum disini berarti masih merugi.
Agar tidak merugi, maka batas bawah penghasil perbulannya haruslah
minimal di Rp 9.155.250. Jika penghasilan bulanannya di atas angka Rp
9.150.250, barulah warnet tersebut dikatakan meraih keuntungan.
Perhitungan ini sangat penting, sebab akan menentukan nasib warnet
anda di akhir masa kontrak. Anda dituntut agar investasi yang telah
ditanamkan (minimal) dapat kembali ( BEP/Impas). Jika anda ingin masa
kontrak anda diperpanjang atau pun memperbaharui investasi (mis:
pengadaan PC baru) maka uang yang digunakan adalah uang simpanan dari
amortisasi tersebut di invest ulang.
Investasi telah kita susun, biaya operasional juga telah di
perkirakan. Terakhir adalah menentukan harga modal. Harga modal
disini, berarti batas dimana harga tersebut belum memiliki keuntungan.
Dengan perhitungan yang tepat kita dapat mengetahui harga modal kita,
contoh nya sebagai berikut:
Variabel yang kita miliki adalah:
1 Total Investasi / Capex Rp111,789,000.00
2 Biaya Operasional / Opex Rp9,155,250.00
3 Masa Sewa 36
4 Hari Operasional / bln 29
5 Efisiensi 8
6 Jumlah PC 10
catatan: Hari operasional adalah perkiraan rata-rata hari beroperasi
dalam 1 bulan, sedang efisiensi adalah angka dalam jam yang menunjukkan
jumlah jam dimana penggunaan PC mencapai 100%. Efisiensi sebuah warnet
biasanya berkisar antara 7 hingga 10 jam.
rumus mendapatkan nilai harga modal adalah:
(( Investasi/Masa Sewa )+ Biaya Operasi Riil )/(Masa Operasi x Efisiensi x jumlah PC) = harga modal
Untuk contoh kasus di atas, maka perhitungannya adalah:
((Rp 111.789.000/36)+ Rp 6.050.000)/(29x 8 x 10 ) = Rp 5.285,-
Jika margin yang ingin diperoleh adalah 20% maka harga jualnya adalah: Rp 6.350/jam
LAYANAN
Layanan Utama warnet tentunya adalah: akses internet. Tanpa akses
internet maka namanya bukan warnet lagi. Karena itu agar layanan warnet
terjaga maka usahakanlah akses internet ter-optimal yang bisa anda
dapatkan.
Namun, jangan menyampingkan layanan lain untuk menunjang layanan
internet, sebab bisa jadi justru layanan penunjang ini akan sangat
membantu keberhasilan warnet anda. Dalam beberapa kasus, beberapa
warnet malah mendapatkan hasil yang lebih dari layanan penunjang
tersebut dibanding layanan utamanya (akses internet). Beberapa layanan
penunjang tersebut adalah:
Pelayanan Penunjang Dasar.
1. Pengetikan
2. Pencetakan
3. Pemindaian
4. Edit Foto Sederhana
5. Peng-unduhan berkas
6. Pembakaran berkas ke CD/DVD
Pelayanan di atas termasuk layanan penunjang yang cukup mendasar dan
bukan sesuatu yang rumit hingga membutuhkan keahlian khusus, seorang
operator lulusan SMA/STM tentunya akan mampu melakukannya dengan baik.
Meskipun demikian, Operator warnet tetap membutuhkan pelatihan untuk
dapat melakukan layanan penunjang tersebut dengan baik.
Pengetikan
Perlu dicatat adalah: layanan pengetikan biasanya membutuhkan perhatian
khusus dari Operator sehingga dapat mengganggu tugas operator lainnya.
Pertimbangkan memiliki operator khusus pengetikan jika warnet anda
sering mendapatkan pemesanan pengetikan dalam jumlah halaman yang
banyak.
Pencetakan
Layanan pencetakan juga adalah layanan penunjang yang bisa memberikan
penghasilan yang cukup. Pengalaman penulis dalam memberikan layanan
pencetakan sampai pada kesimpulan bahwa kombinasi perangkat cetak yang
digunakan sebaiknya terdiri dari perangkat cetak Laser untuk layanan
cetak hitam putih cepat berkualitas tinggi serta perangkat cetak inkjet
untuk layanan cetak berwarna.
Pemindaian
Harga pemindai yang layak pakai saat ini cukup murah, berkisar Rp
500.000-an sudah mendapatkan perangkat pemindai yang cukup untuk
digunakan sehari-hari di warnet. Mengerti teknik memindai yang baik dan
menyesuaikan tipe dokumen yang dipindai ( teks, foto hitam putih, foto
warna, majalah ) akan membantu menghasilkan berkas pindai yang efisien
dan sesuai kebutuhan. Tidak semua hasil pindai harus dengan kerapatan
DPI tinggi. beberapa berkas cukup dengan 100dpi. DPI tinggi akan
meningkatkan ukuran berkas sehingga menggunakan kerapatan DPI tinggi
akan menyulitkan peng-unggahan berkas tersebut ke internet.
Edit Foto Sederhana
Layanan ini adalah keturunan dari layanan pemindaian atau kadang sudah
termasuk didalam layanan pemindaian itu sendiri. Tetapi perlu
dipertimbangkan untuk layanan ini jika pelanggan warnet anda membawa
berkas foto-nya sendiri untuk diminta di edit bukanlah berkas hasil
pemindaian di warnet. Bagi mereka yang memindai di warnet sebaiknya
layanan edit foto ini sudah termasuk didalamnya.
Pengunduhan Berkas
Ingat dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE)? Situs BSE adalah salah satu
situs yang memberikan warnet peluang memberikan layanan pengunduhan
berkas. Berkas yang di unduh dari situs BSE dapat dikemas dalam satu
keping CD dan bisa dijual kepada pelanggan warnet yang berminat
menghemat waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengunduh. Warnet dapat
menggunakan jam tutup warnet dimana bandwidth tersedia tanpa mengganggu
pelanggan warnet.
Pembakaran berkas ke CD/DVD
Layanan ini juga merupakan turunan dari layanan pengunduhan berkas.
harga CD/DVD yang murah dan kapasitas besar adalah hal yang menarik
untuk dimanfaatkan. Pisahkan antara layanan Pembakaran berkas ke CD/DVD
dengan layanan Pengunduhan berkas agar pelanggan warnet dapat memilih
apakah menggunakan CD/DVD sebagai media simpan atau menggunakan
FlashDisk yang saat ini sudah menggantikan floppy disk sebagai media
simpan.
PERANGKAT KERAS
Perangkat keras apa saja yang dibutuhkan di warnet? Saya membaginya atas beberapa kategori, yaitu:
1. Perangkat Komputer
2. Perangkat Jaringan
3. Perangkat Kelistrikan
4. Perangkat Tambahan
Perangkat Komputer.
Secara sederhana, perangkat komputer yang diperlukan sebuah warnet
adalah komputer yang dipergunakan oleh pengguna dan komputer yang
digunakan untuk pencatatan (billing). Dalam prakteknya, sering komputer
yang digunakan untuk pencatatan digunakan juga sebagai komputer untuk
melayani proses pencetakan (print server) dan penyimpanan berkas (file
server), bahkan kadang berfungsi juga sebagai komputer untuk melakukan
pelayanan lainnya ( pengetikan, pemindaian, edit foto dst-nya)
Untuk komputer pengguna sebaiknya digunakan spesifikasi yang “cukup”.
Cukup disini dalam pengertian spesifikasi tersebut cukup nyaman untuk
menjalankan aplikasi-aplikasi internet yang umum dilakukan seperti
browsing dan messaging (dan sekali-kali menggunakan aplikasi
perkantoran/office application). sebuah PC dengan Memory 512MB (saat
tulisan ini dibuat sudah merupakan spesifikasi umum) dan harddisk 80GB
mustinya cukup. Jenis VGA yang dibutuhkan tidaklah terlalu tinggi.
Sebuah VGA dengan memory 32-64MB sudah mencukupi. Untuk tipe layar,
penulis menyarankan penggunaan jenis LCD dengan lebar minimum 15 inci.
Tipe layar LCD selain menghemat penggunaan listrik dan menghasilkan
tidak menghasilkan panas seperti layar CRT, juga harganya sudah cukup
terjangkau. Pada saat tulisan ini dibuat sebuah layar LCD bermerek
terkenal dengan lebar 17 inci bisa didapatkan dengan harga Rp 1,5j juta,
sementara yang berukuran 15 inci seharga Rp 1,3 juta.
Penulis sengaja tidak memberikan saran mengenai CPU, sebab tipe CPU
terendah yang bisa didapatkan dipasaran saat ini pun sudah sangat cukup
untuk menjalankan aplikasi-aplikasi internet. Sehingga pemilihan CPU
adalah bergantung kesediaan tipe CPU di pasaran. Mengenai ukuran casing,
sebaiknya Casing dari Komputer pelanggan jangan terlalu besar. Jika
tersedia casing berukuran kecil dan hemat tempat akan sangat membantu
tingkat kenyamanan dari pengguna.
Bagaimana dengan perangkat input output seperti CD-ROM, WebCam, USB
Port? Ini bergantung dengan kondisi pasar setempat. Beberapa warnet
tidak memasang CD-ROM di komputer pelanggan dengan alasan tidak banyak
digunakan dan lebih praktis menggunakan USB Flashdisk sebagai media
simpan. WebCam tidak selalu dibutuhkan, karena cenderung memboroskan
bandwidth. Namun jika permintaan dari pelanggan cukup banyak, tidak ada
salahnya menyediakan webcam dengan biaya tambahan.
Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan apa saja yang diperlukan di warnet? Minimum perangkat
yang kita perlukan adalah Switch dengan jumlah port yang cukup untuk
semua komputer, kabel jaringan dan router/modem. Umumnya switch
tersedia dengan jumlah port 4, 8, 12, 16, 24, hingga 32. Apa bedanya
hub dengan switch? dari sisi fungsi keduanya sama, dari unjuk kerja
tentu switch diatas hub. Saat ini hub sudah hampir tidak ada dipasaran.
Harga Switch saat ini pun sudah cukup terjangkau bahkan sama dengan
hub. Beberapa switch memiliki fitur “manageable”, namun tipe ini
biasanya harganya cukup mahal dan nyaris tidak diperlukan di sebuah
jaringan warnet berukuran kecil (4 s/d 24 pc)
Bagi pengguna ADSL, pilihlah Modem/Router ADSL yang berkualitas bagus.
Modem standar dari Provider kadang tidak mampu dipergunakan terus
menerus, atau cepat rusak. Ini bisa dimengerti, sebab modem standar
dirancang untuk penggunaan dirumah sementara Warnet menggunakannnya
seharian penuh setiap harinya. Cobalah bertanya dahulu ke toko-toko
tempat anda membeli modem ataupun ke forum-forum yang membahas mengenai
warnet/internet untuk mencari tahu modem apa yang cukup tahan digunakan
terus menerus.
Perangkat Kelistrikan
Saya memisahkan perangkat seperti UPS, Stabilizer dan AC ke kategori
perangkat kelistrikan untuk memudahkan pengelompokan saja. Termasuk
didalam perangkat kelistrikan adalah Grounding yang kadang dilupakan
saat instalasi listrik. Grounding diperlukan agar perangkat-perangkat
yang kita gunakan tidak nyetrum pada saat tersentuh. UPS juga akan
lebih awet jika grounding dari sistem kelistrikan kita bagus.
Ada baiknya jalur kelistrikan dirancang menjadi beberapa bagian yang
terpisah dan memiliki rangkaian pemutus/sekering tersendiri. Misalnya:
jalur listrik untuk komputer client, jaringan listrik untuk komputer
billing dan perangkat lainnya, jaringan listrik untuk perangkat
Pendingin Ruangan, Lemari Pendingin (jika ada). Hal ini dimaksudkan
jika terjadi kelebihan beban maupun hubungan singkat dapat lebih mudah
ditelusuri dan lebih aman dalam pengoperasioan sehari-hari.
Perangkat Tambahan
1. Pencetak/Printer
2. Pemindai/Scanner
3. CD/DVD Burner
Pencetak/Printer adalah perangkat tambahan yang wajib ada di Warnet.
Namun kali ini penulis menegaskan sekali lagi bahwa jika dana investasi
tersedia, sebaiknya warnet memiliki minimal 2 macam alat pencetak.
Dimana 1 pencetak jenis laser dan 1 lagi berjenis inkjet. Pencetak
Laser di khususkan untuk pencetakan hitam putih berkualitas dan
berkecepatan tinggi. Sedang Pencetak inkjet dimaksud untuk melayani
pencetakan berwarna/foto dan berkecepatan sedang. Mengingat penghasilan
dari pencetakan adalah salah satu penghasilan yang dengan persentasi
tinggi, rawatlah perangkat cetak anda sebaik mungkin.
Carilah perangkat pencetak yang didukung atau dapat bekerja di OS Linux.
Printer jenis ini akan sangat membantu jika dikemudian hari warnet
berniat untuk bermigrasi ke OS Linux. Memiliki pencetak yang hanya
berjalan di satu jenis OS sebenarnya merugikan.
Pemindai/Scanner sendiri adalah perangkat yang disarankan ada.
Pemindai di warnet tidak perlu yang berkemampuan tinggi. Bahkan sebuah
perangkat pemindai yang masuk dalam entry level pun sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan pemindaian di warnet. Banyak jenis pemindai di
pasar, namun seperti halnya perangkat pencetak, carilah pemindai yang
bisa dipasangkan dengan OS Linux untuk mengantisipasi migrasi ke OS
Linux.
Walaupun USB Flash DIsk berkapasitas tinggi (kapasitas > 4GB) mulai
menjadi Umum, namun media CD/DVD tetap menjadi pilihan media simpan.
Karenanya, memiliki sebuah CD/DVD Burner adalah kewajiban. Gunakanlah
perangkat yang mampu membakar CD-R, CD-RW, DVD-R dan DVD Double Density
(kapasitas 8GB). Dengan harga yang tidak terlalu berbeda, sayang
rasanya jika burner anda cuma mampu menulis di CD-R dan DVD-R.
Tempatkanlah CD/DVD Burner ini di area kerja Operator/Kasir agar
penggunaannya dapat dipantau. Jangan memasangnya di komputer client
sebab akan menyulitkan pengawasan dan bisa mengganggu client jika
komputer tersebut sedang digunakan.
Perlu diperhatikan adalah: jagalah agar file-file yang dibakar ke dalam
CD/DVD tersebut bukan file-file yang melanggar UU/Hukum yang berlaku.
Walaupun sebenarnya tanggung jawab bukanlah dari sisi warnet, tapi
mencegah lebih baik daripada bermasalah dikemudian hari.
Perangkat lainnya.
Selain ke-empat perangkat yang penulis sampaikan di atas, masih ada
beberapa perangkat lainnya seperti speaker, headset, webcam yang dapat
di optimalkan untuk menambah penghasilan warnet. Namun semuanya
tergantung kepada pasar yang dituju dan tingkat layanan yang ingin
diberikan.
PERANGKAT LUNAK
Perangkat Lunak apa saja yang diperlukan di warnet? Pertanyaan
seperti ini gampang-gampang susah. Meskipun demikian, kita bisa
menyederhanakan perangkat-perangkat lunak tersebut ke dalam beberapa
kategori untuk memudahkan kita dalam menyusun daftar perangkat lunak apa
saja yang diperlukan.
Sebagai awal, saya membagi dua kebutuhan perangkat lunak, yaitu untuk di
Server dan di Komputer Pengguna. Kemudian dari pembagian tersebut
saya susun lagi menjadi beberapa kategori perangkat lunak yaitu:
* Sistem Operasi
* Internet
* Perkantoran
* Multimedia
* Grafis
* Tools dan Security
* Billing System
Secara umum baik komputer server maupun di komputer pengguna bisa
terdapat perangkat lunak yang sama. Dengan pertimbangan tertentu, ada
perangkat lunak yang cuma berada di server atau di pengguna dan
sebaliknya.
Demi mudahnya mari kita susun Perangkat Lunak untuk pengguna terlebih dahulu:
Sistem Operasi.
Pilihan untuk sistem operasi adalah:
* Berbasis Windows
* Berbasis Linux
Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Windows
adalah sistem operasi yang populer dan dikenal oleh banyak orang namun
harga dan model lisensinya termasuk mahal dan merepotkan. Belum
terhitung kerepotan yang ditimbulkan oleh gangguan Virus dan Malware.
Sementara sistem Operasi Linux, walaupun terkenal sebagai sistem operasi
yang tangguh, aman dari virus, lisensi yang memberikan kebebasan bagi
penggunanya, namun tidak semua pengguna familiar dengan penggunannnya
sehingga membutuhkan perhatian dan layanan lebih ke pengguna.
Kecuali jika anda berniat memberikan layanan Game Center, maka pilihan
satu-satunyanya adalah menggunakan Sistem Operasi berbasis Windows.
Dari sisi bisnis, keduanya mampu menopang usaha warnet. Sebab dari
pengamatan terhadap pelaku bisnis warnet, pemilihan sistem operasi tidak
selalu menentukan kesuksesan sebuah warnet.
Perangkat Lunak Internet
Perangkat Lunak yang utama tentunya adalah browser. dengan browser-lah
sebagian besar aktifitas di internet dilakukan. Pilihan untuk browser
adalah:
* Internet Explorer ( Windows )
* Mozilla Firefox ( Windows dan Linux )
* Opera (Windows dan Linux )
* Google Chrome ( saat ini baru tersedia versi Windows)
* Apple Safari ( Windows )
Dari berbagi pilihan browser di atas, yang paling populer saat ini di
warnet adalah: Mozilla Firefox. Penulis juga menyarankan agar warnet
menggunakan Browser ini dan menjadikan browser lain sebagai cadangan.
Internet Explorer tidak di sarankan, banyaknya masalah keamanan yang
ditimbulkan oleh Internet Explorer membuat banyak warnet lebih memilih
browser lain.
Perangkat Lunak berikutnya dalam kategori Internet adalah perangkat
lunak Messaging, kegunaan perangkat lunak ini adalah untuk saling
bertukar pesan pendek. Layanan yang populer adalah: Yahoo Mesengger
(Yahoo IM), MSN, Gtalk. Baik Yahoo IM, MSN maupun Gtalk memiliki
perangkat lunaknya masing-masing dan dapat di install ke komputer
pengguna. Kita juga dapat memanfaatkan perangkat lunak messaging yang
dapat terkoneksi ke beberapa layanan sekaligus seperti Pidgin. Selain
diakses melalui perangkat lunak tersendiri, layanan Yahoo IM, MSN dan
Gtalk juga dapat di akses melalui web seperti Meebo.
Diluar kedua jenis perangkat lunak di atas, ada baiknya di komputer
pengguna juga di install beberapa perangkat lunak kategori internet,
misalnya: FTP Client, namun hal ini bukanlah prioritas. Yang prioritas
adalah: Browser dan Messaging.
Perangkat Lunak Perkantoran
Biasanya masyarakat umum lebih familiar dengan istilah office software.
Perangkat lunak perkantoran merupakan perangkat lunak yang diperlukan
untuk melakukan pengetikan (word processing), lembar kerja
(spreadsheet), dan penyusunan presentasi. Yang populer di masyarakat
adalah Microsoft Office, namun harga lisensinya yang tinggi menjadikan
perangkat lunak ini tidak ekonomis untuk di sediakan di komputer
pengguna. Selain itu, Microsoft Office cuma bisa berjalan di Sistem
Operasi Windows. Untuk Warnet, solusinya adalah menggunakan perangkat
lunak perkantoran Open Office.
Open Office adalah perangkat lunak perkantoran open source yang populer.
Tampilan dan fasilitas yang disediakan oleh Open Office cukup lengkap
dan dapat di jalankan di sistem operasi Windows dan Linux. Tidak ada
perbedaan menjalankan OpenOffice di sistem operasi Windows maupun Linux.
Open Office juga mampu membaca berbagai format dokumen yang ada.
Bagaimana dengan Microsoft Office? Jika memang diperlukan bisa saja
warnet membeli satu lisensi untuk dipergunakan di komputer Operator bagi
kepentingan pencetakan. Hal ini karena untuk format dokumen yang rumit
tidak di bisa di konversi dengan tepat oleh Open Office.
posting mengenai perbandingan harga beberapa perangkat lunak perkantoran dapat dibaca di sini.
Perangkat Lunak Multimedia
Perangkat lunak multimedia sifatnya adalah pilihan. Kita bisa memilih
apakah perlu memasangnya di komputer pengguna atau tidak. Ini
bergantung kepada kebijakan warnet tersebut. Jika hendak memberikan
akses ke berkas berkas multimedia (audio, video), maka perangkat lunak
yang populer adalah:
* WinAMP (windows)
* Windows Media Player (windows)
* K-Lite Code Pack (windows)
* Amarok ( Linux )
* VLC Media Player (linux, windows)
Perangkat Lunak Grafis
Perangkat lunak grafis yang diperlukan di warnet adalah perangkat lunak
untuk melihat (preview) berkas berkas grafis/foto dan melakukan
modifikasi dasar. Karenanya dengan menggunakan perangkat lunak berbasis
Open Source seperti GIMP (linux/Windows) sudah cukup memenuhi kebutuhan
tersebut. Kita juga bisa menggunakan perangkat lunak lainnya seperti
GQView (linux), Gwenview (linux), IrfanView (windows) untuk sekedar
melihat (preview) berkas grafis. Untuk Windows, sebenarnya sudah ada
fasilitas untuk preview berkas grafis tanpa harus menginstall perangkat
lunak tambahan sementara untuk pengguna Linux, default-nya juga sudah
tersedia perangkat lunak untuk hal tersebut.
BILLING SYSTEM
Billing system adalah aplikasi yang digunakan dalam membantu manajemen warnet. Fungsinya antara lain:
* Mencatat pemakaian pengguna Warnet
* Membantu pencatatan layanan lainnya (Print Out, Makanan, Minuman dll)
* Sarana pencatatan keuangan
* Fungsi monitoring kondisi PC Client (aktifitas, status on/off)
* dll.
Pilihan aplikasi Billing system yang tersedia cukup banyak dari yang
hanya berfasilitas dasar hingga memiliki kemampuan untuk melakukan
report dan monitoring via internet. Baik yang berbasis Windows maupun
yang berbasis Linux.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar